Bagaimana jika dongeng sejuta umat ini akan dipresentasikan lewat live
actionnya? Coba tanyakan Disney yg beberapa tahun terakhir, juga ke depan
sedang giat-giatnya mendaur ulang kisah dongeng mereka. Kali ini rupanya Disney
membuatnya sederhana. Tidak seperti apa yang dilakukan Disney tahun lalu dengan
mengobrak-abrik cerita Maleficent seenaknya (jujur, gw kurang suka dg karakter Malaficent yg terlihat lembek di film itu). Ceritanya
dibuat lurus, setia mengikuti aslinya. Lurus,
bukan berarti film ini tidak meninggalkan kesan. Beruntung si nahkoda, Kenneth
Branagh mampu menyulap cerita usang yg formulanya sudah dipakai jutaan film di
dunia ini menjadi sajian yg tetap menghibur. Visual tentang kerajaan yg detail. Kostum para karakter
yg terlihat wah (gw menjagokan best costume di ajang oscar tahun depan). Sihir,
impian, pangeran tampan, pesta dansa yg cantik, semua elemen film princess
sudah dimiliki Cinderella. Para pemain juga solid membangun karakter film dg
baik. Lily James dengan aksen britishnya sanggup menghidupkan karakter Ella yg
manis, baik, dan berani. Richard Madden dengan mata birunya cukup menggambarkan
sosok prince charming yg menawan. Serta Cate Blanchett yg mengintimidasi
sebagai step mother. Serta jgn lupakan penampilan Helena Bonham-Carter sebagai
fairy god mother. Dengan segala gemerlapnya,
Cinderella tampil sebagai film yg menarik serta membangkitkan memori
penontonnya akan masa kecil mereka yg dipenuhi oleh dongeng ini. Namun sekali lagi, mungkin Disney ingin make it simple dg
film ini. Dan hasilnya, yah not bad.
Komentar
Posting Komentar