JUDUL | : | INSIDIOUS: CHAPTER 3 |
TAHUN | : | 2015 |
GENRE | : | HORROR |
SUTRADARA | : | Leigh Whannell |
PEMAIN | : | Dermot Mulroney, Stefanie Scott, Lin Shaye, Angus Sampson |
IMDB | : | http://www.imdb.com/title/tt3195644/ |
REVIEW | : |
Berkat
James Wan, Insidious berhasil menjadi salah satu franchise horor yang paling
dinanti oleh penontonnya. Lantas bagaimana jika kursi sutradara diambil alih
oleh sang penulis naskah, Leigh Whannell. Tentu saja hasilnya akan berbeda
meski memiliki resep yang sama. Sebenarnya filmnya bisa ditebak mau dibawa
kemana melalui posternya yang terkesan ‘menjual’ penampakan. Dan benar saja,
sekitar 60% durasinya dipenuhi oleh adegan kaget-kagetan yang sedikit basi.
Beberapa kali gw hitung scene teror di tempat tidur? Berbagai repetisi itu
akhirnya membuat gw bosan dan predictable, walaupun harus diakui beberapa momen
jump-scarenya lumayan berhasil.
Narasinya
masih lemah. Ikatan antar karakter tidak terbangun dengan baik. Karakter kurang
tergali. Padahal gw suka karakter Sean Brenner (tipikal ayah yg sayang
putrinya), tapi tidak mendaat porsi cerita yang cukup. Begitu pula Lin Shaye yg
menurut gw seharusnya jadi bintang utama film ini, juga kurang dapat sorotan.
Andai saja Whannell menggodok naskahnya lebih baik lagi (tidak hanya fokus pada
adegan jump-scarenya saja), pasti filmnya akan lebih bagus dan penonton akan lebih
simpatik dengan karakter2nya.
Poin minus
lainnya adalah sound. Kita semua tahu gimana Insidious memiliki scoring yg
spooky dan membuat buku kuduk meriding. Tapi di film ini, semua itu seolah-olah
hilang. Hening bgt sepanjang film. Entah dimana salahnya, padahal music
directornya adalah orang yg sama, Joseph Bishara.
Alhasil,
bukan chapter terbaik namun masih layak tonton untuk kamu yang cuma mencari
hiburan dan ingin olahraga jantung. Filmnya akan bagus kalau kamu nonton bareng
temen2, apalagi temen cewek karena bakal dapet sound tambahan menutupi
kekurangan sound di film ini.
RATE | : | 2.5/5.0 |
Komentar
Posting Komentar